Hidup
Mahasiswa..
Hidup Mahasiswa..
Salam DEMOKRASI ........
Hidup Mahasiswa..
Salam DEMOKRASI ........
Sebelum
saya merangkai kata-kata ini menjadi sebuah kalimat saya telah berfikir,sebelum
kalimat-kalimat ini saya rangkai menjadi sebuah tulisan saya juga telah
berfikir dan ketika tulisan ini saya rangkai dengan semangat cita-cita
pejuangan reformasi bahkan lagi-lagi saya telah berfikir. Yaitu berfikir untuk
saatnya melawan ketidak adilan dan
melawan pengkhianatan terhadap cita-cita kemerdekaan dan semangat reformasi.
Kampus
adalah miniatur negara dimana mahasiswa berperan aktif dalam menjalankan
perannya sebagai sejatinya mahasiswa.Namun Satu hal yang harus kita ketahui
bersama bahwa kampusku telah mengkhianati demokrasi bangsa indonesia
dengan tidak mengakui organisasiku SOLIDARITAS
MAHASISWA HUKUM UNPAB berada di fakultas hukum unpab. Sebuah stetmen
yang sangat sedih dan miris bagi kami yang berada dalam keluarga besar SOLIDARITAS
MAHASISWA HUKUM UNPAB. Ketika saat ini bangsa kita telah berada
ditengah perjalanan menuju cita-cita kemerdekaan dengan semangat reformasi,hari
ini pengkhianatan terhadap demokrasi tersebut yaitu kebebasan untuk
berorganisasi dibatasi dengan keluarnya stetmen yang pihak kampus sendiri tidak mengkomfirmasi
tentang hal itu kepada keluarga
besar SMH. Ini adalah sebuah tindakan tercela dan tidak manusiawi.dimana kampus ku memiliki 7 nilai dasar yang selalu di agung-agungkan ..
NAMUN,,, ????
Ya,,!!! Kondisi ini tercipta akibat ketidak mampunan birokrasi kampus untuk bertindak profesional dan tidak mengerti tentang berorganisasi dan tidak memahami keinginan mahasiswa. Bagi mahasiswa sendiri organisasi adalah wadah untuk menunjang intelektualitas dan membangun karakter seseorang untuk bisa menemukan jati dirinya sebagai mahasiswa.
Ya,,!!! Kondisi ini tercipta akibat ketidak mampunan birokrasi kampus untuk bertindak profesional dan tidak mengerti tentang berorganisasi dan tidak memahami keinginan mahasiswa. Bagi mahasiswa sendiri organisasi adalah wadah untuk menunjang intelektualitas dan membangun karakter seseorang untuk bisa menemukan jati dirinya sebagai mahasiswa.
Mahasiswa
adalah kaum intelektual dimana mahasiswa sendiri berfungsi sebagai agen of
changes ( agen perubahan), perubahan untuk melanjutkan cita-cita kemerdekaan
adalah Tanggung jawab besar yang berada pada pundak mahasiswa sebagai generasi
penerus bangsa.
Yang menjadi
pertanyaan adalah,,??
dimana letak keintelektualan para birokrasi fakultas hukum dengan dikeluarkannya stetmen tertanggal 19 september 2012 tersebut..???
dimana letak keintelektualan para birokrasi fakultas hukum dengan dikeluarkannya stetmen tertanggal 19 september 2012 tersebut..???
Bila ditinjau dari aspek hukumnya,birokrasi fakultas hukum
telah melanggar UUD 1945 Pasal 28 E (3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat. Dalam
hal ini negara republik indonesia mengakui dan menghargai rakyatnya untuk
berorganisasi. Namun Ketika kampusku berani mengeluarkan stetmen di mading
kampus ini adalah salah satu bentuk pengkhianatan demokrasi dan melanggar hak asasi
manusia dimana dalam UU HAM NO.39
TAHUN 1999 Pasal
24 (1). Setiap orang berhak untuk berkumpul, berapat, dan
berserikat untuk maksud-maksud damai.
Flash back
kebelakang beberapa waktu yang lalu pada saat pembukaan charakter building
mahasiswa baru TA.2012. Pada saat itu aku terinspisari oleh ucapan yang keluar
dari BAPAK KASDAM I BUKIT BARISAN. Inti dari ucapannya Beliau
adalah “Mahasiswa harus bertipekan general flash dimana mahasiswa harus aktif
dalam berorganisasi,karna dengan berorganisasi mahasiswa bisa menemukan
karakter dan jati dirinya. Organisasi juga membangun net work untuk mahasiswa
jangan ada pembatasan dan perbedaan terhadap mahasiswa ”
Semangat ku
semangin kuat ketika dalam acara tersebut BAPAK PR 4 mengatakan kepada mahasiswa yang ada pada
acara tersebut. Inti dari ucapan Beliau adalah ”mahasiswa harus kritis,saat ini
mahasiswa tidak ada yang kritis ketika ada sebuah kebijakan yang kebijakan itu
tidak relevan seharusnya disinilah peran mahasiswa untuk berfikir bijak”.
Dilematis memang
melihat situasi yang carut marut seperti ini ketika demokrasi sebagai
seharusnya sebagai ajang untuk memajukan bangsa dan negara namun KAMPUS (ku) YANG MENGKHIANATI DEMOKRASI. Namun
bagi kami inilah saatnya MELAWAN ATAU MATI MISKIN KARNA DIAM ADALAH PENGKHIANATAN.
SALAM
DEMOKRASI,,,
HIDUP MAHASISWA
...